Thursday, October 23, 2014

PENGHORMATAN TERHADAP ILMU DAN ORANG ALIM

DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

Segala puji hanya milik Allah yang telah mengangkat derajat umat manusia dengan ilmu dan amal, seluruh alam. Selawat dan salam semoga tetap terlimpah atas Nabi Muhammad saw, pemimpin seluruh umat manusia, dan semoga pula tercurah atas keluarga dan para sahabatnya yang menjadi sumber ilmu dan hikmah.


This photo taken by writer, Amir Muhammad

Penghormatan terhadap Ilmu dan orang Alim

Para penuntut tidak akan memperoleh ilmu dan tidak akan dapat mengambil manfaatnya, tanpa menghormati ilmu dan guru.

Imam As-Syairazy berkata:
"Guru-guruku berkata, Barangsiapa yang ingin anaknya menjadi orang alim, maka dia harus menghormati para ahli fiqih, dan memberi sedekah pada mereka. Jika ternyata anaknya tidak menjadi orang alim, maka cucunya akan menjadi orang alim".

Menghormati guru ialah, hendaknya seorang murid tidak berjalan di depannya, tidak duduk di tempatnya, dan tidak memulai bicara padanya kecuali dengan izinnya.

Hendaknya tidak banyak bicara di hadapan guru, tidak bertanya sesuatu apabila guru sedang letih atau penat atau bosan. harus menjaga waktunya, jangan mengetuk pintunya, tetapi sebaliknya menunggu sehingga beliau keluar.

Salah seorang pembesar negeri Bukhara duduk dalam majlis pengajian, di tengah-tengah pengajian, dia sering berdiri. Lalu teman-temannya bertanya mengapa berbuat demikian. Dia menjawab, sungguh putra guruku sedang bermain di jalan oleh kerana itu jika aku melihatnya aku berdiri untuk menghormatinya.

Al Qadhi Fahruddin adalah seorang imam di daerah Marwa yang sangat dihormati oleh para pejabat negara. Beliau berkata, 
"Aku mendapat kedudukan ini kerana aku menghormati guruku, Abi Yazid Addabusi. Aku selalu melayani beliau, memasak makanannya, dan aku tidak pernah ikut makan bersamanya".

Para penuntut ilmu dilarang meletakkkan kitab dekat kakinya ketika duduk bersila. hendaknya kitab tafsir diletakkan di atas kitab-kitab lain, dan hendaknya tidak meletakkan sesuatu di atas kitab.

Penuntut harus bagus dalam menulis kitabnya. Tulisannya harus jelas, tidak terlalu kecil sehingga sulit dibaca. Imam Abu Hanifah pernah melihat muridnya yang tulisannya sangat kecil sehingga tidak jelas, lalu beliau menegurnya,
"Jangan terlalu kecila dalam menulis, karena jika kamu sudah tua, pasti kamu menyesal, dan bila kamu mati, kamu akan dimaki orang yang melihat tulisanmu. (yakni jika kamu sudah tua dan pandangan mata sudah lemah, maka akan menyesal dengan perbuatan itu).

Seharusnya kitab itu dibentuk empat segi, begitu yang biasa dikerjakan oleh Imam Abu Hanifah. Supaya mudah dibawa dan dibaca.
Seharusnya tidak memakai tinta merah dalam menulis kitab, kerna hal itu kebiasaan para filosof, bukan kebiasaan Ulama salaf. Bahkan guru kami ada yang tidak mahu memakai kenderaan berwarna merah.

Hendaknya para penuntut ilmu mendengarkan ilmu dan hikmah dengan rasa hormat, sekalipun sudah pernah mendengarkan masalah tersebut seribu kali.


these pigments made by Huda Din at Sanaa, Yemen.

Alhamdulillah.

Ta'lim Muta'allim
Syaikh Az-Zarnuji
penterjemah Abdul Kadir Aljufri
Surabaya.

Sunday, June 8, 2014

Jin-Jin berkabung Meratapi Kematian Sayyidina 'Umar al-Khattab RA

DENGAN NAMA ALLAH YANG PEMURAH LAGI MAHA PENYAYANG 
SERTA SELAWAT DAN SALAM KE ATAS JUNJUNGAN BAGINDA MUHAMMAD SAW BESERTA KELUARGANYA


This picture taken by writer: Amir Muhammad, Yemen 2009


Jin-jin berkabung meratapi kematian Sayyidina 'Umar RA

Diriwayatkan dari Malik bin Dinar, ia berkata, "Saat 'Umar Al-Khattab terbunuh, terdengarlah senandung syair dari arah gunung Tabalah (nama sebuah gunung yang terletak di Yaman),

Tangisilah Islam wahai orang yang menangis 
Mereka telah menyariskan kematianku
namun masa tiada kunjung tiba 
Dunia telah berlalu
Bersama kebaikan-kebaikannya
Ditemui orang-orang yang yakin dengan janji
ketika orang-orang melihatnya, mereka tidak mendapati
sesuatu apa pun
                                                                                                                                      (HR. AL-Hakim)


Diriwayatkan dari Ma'ruf Al-Mushili, ia berkata, "Saat 'Umar RA ditikam, aku mendengar suara (senandung syair sebagaimana bait syair tadi).


Diriwayatkan dari Aisyah RA, beliau berkata, "Pada suatu malam yang belum aku alami (kesedihannya sebagaimana malam kematian 'Umar RA) aku mendengar seseorang menyatakan belasungkawa atas kematian 'Umar RA, seraya bersenandung;

Semoga Allah membalas Amir
Dengan sebaik-baik balasan
semoga Allah memberkati
Kulit yang tercabik-cabik itu
Siapa yang berjalan
atau melihat sayap burung untaku
Tentu ia mengetahui
Apa yang telah kupersembahkan kelmarin lalu
Telah kutunaikan beberapa hal
kemudian kutinggalkan bencan-bencana
di kantongnya yang belum tersobek


Diriwayatkan dari Sulaiman bin Yasar, ia berkata, "Seorang jin pernah meratapi kematian 'Umar RA dengan sambil bersenandung;

Selamat tinggal hai Amir
Semoga Tuhan memberkati
kulit yang tercabik itu
Telah kutunaikan beberapa hal
kemudianku tinggalkan bencan-bencan
Di kantongnya dan belum tersobek
Siapa yang berjalan atau menaiki sayap burung untaku
Tentu ia mengetahui Apa yang telah kupersembahkan kelmarin lalu
Sungguh pembunuhan yang paling terkutuk di Madinah
Bumi gelap-gelita olehnya
Pohon-pohon berduri pun bergoncang



Alhamdulillah,

dari library kami...

Petunjuk Nabi menentang Ancaman Syaitan
Susunan: Muhammad Hadrami
2010.
ISBN: 978-983-44868-0-8